Kamis, 27 Maret 2008

Kasih setia Tuhan

Rat 3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! Tulisan ini terpampang di sebuah rumah sakit di kota Bandung. Ayat ini saya lihat ketika, menjaga seorang dosen saya yang sakit. Menjadi suatu kekuatan buat saya bahwa tak berkesudahan kasih setia Tuhan dalam hidup saya. selama beberapa hari menjaga dosen saya yang sakit, Tuhan selalu memberikan saya sebuah hidup yang berharga, ketika bangun pagi kurasakan sejuknya hawa dingin di pagi hari, tak lama berselang kurasakan hangatnya sinar mentari di pagi hari. Andaikan Tuhan tidak setia dalam hal ini, mungkin esok hari tidak dapat kurasakan seperti hal-hal yang telah kulalui.

Terima kasih Tuhan Engkau sangat setia dalam segala hal kepadaku. Ajar aku Tuhan untuk tetap setia kepada-Mu juga. Walau terasa sulit aku percaya Engkau selalu menyertaiku sehingga aku mampu untuk hidup setia kepadamu.

Kamis, 13 Maret 2008

Perselisihan

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain dalam hidupnya, sehingga manusia memiliki tendency untuk hidup dalam komunitas. Dalam komunitas setiap manusia memiliki batasan-batasan yang harus dijaga agar manusia tersebut hidup dengan nyaman. Namun bukan berarti batasan-batasan tersebut sesuatu yang harus dipertahankan, melainkan harus direpresi sekecil mungkin, agar dapat menghindari perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam suatu komunitas. Tetapi praxisnya, dalam suatu komunitas sering dilupakan adanya batasan-batasan. Terkadang batasan-batasan yang sering dilupakan ini mempertajam perselisihan diantara komunitas tersebut.

Beberapa hari ini saya mengamati semakin tajamnya perselisihan di dalam komunitas INTI, dimana dari hubungan yang semula baik semakin buruk karena tidak menjaga batasan-batasan. Ketika saya coba merenungkan hal ini mengingatkan saya kepada Amsal 27:17 yang berbunyi ” Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya”. Dapat disadari dalam komunitas tidak dapat dihindari adanya perselisihan, namun ada yang perlu kita perhatikan, yaitu bagaimana cara kita untuk tidak mempertajam perselisihan?. Sebagai manusia yang memiliki hati dan perasaan, mari kita menimbang terlebih dahulu apakah perbuatan kita telah melewati batasan-batasan seseorang. Dengan demikian, kita berusaha untuk merepresi sekecil mungkin perselisihan yang terjadi dalam komunitas.