Kamis, 13 Maret 2008

Perselisihan

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain dalam hidupnya, sehingga manusia memiliki tendency untuk hidup dalam komunitas. Dalam komunitas setiap manusia memiliki batasan-batasan yang harus dijaga agar manusia tersebut hidup dengan nyaman. Namun bukan berarti batasan-batasan tersebut sesuatu yang harus dipertahankan, melainkan harus direpresi sekecil mungkin, agar dapat menghindari perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam suatu komunitas. Tetapi praxisnya, dalam suatu komunitas sering dilupakan adanya batasan-batasan. Terkadang batasan-batasan yang sering dilupakan ini mempertajam perselisihan diantara komunitas tersebut.

Beberapa hari ini saya mengamati semakin tajamnya perselisihan di dalam komunitas INTI, dimana dari hubungan yang semula baik semakin buruk karena tidak menjaga batasan-batasan. Ketika saya coba merenungkan hal ini mengingatkan saya kepada Amsal 27:17 yang berbunyi ” Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya”. Dapat disadari dalam komunitas tidak dapat dihindari adanya perselisihan, namun ada yang perlu kita perhatikan, yaitu bagaimana cara kita untuk tidak mempertajam perselisihan?. Sebagai manusia yang memiliki hati dan perasaan, mari kita menimbang terlebih dahulu apakah perbuatan kita telah melewati batasan-batasan seseorang. Dengan demikian, kita berusaha untuk merepresi sekecil mungkin perselisihan yang terjadi dalam komunitas.

1 komentar:

Ery Prasadja mengatakan...

another good and sharp one! Bravo